Kamis, 12 Mei 2011

HARI INI & HARI ESOK

Hari ini kalian tertawa, insya ALLAH kelak kalian cemberut dengan apa yang kalian saksikan oleh CINTA.

Hari ini diantara kita ada yang cemberut tetapi insya Allah - gerakan CINTA ini akan mengubahnya jadi senyuman.


Hari ini kita saksikan seakan semua jalan gelap, lingkaran setan yang berjalan -- tetapi esok kita saksikan harapan itu tumbuh bagi bunga yang kuncupnya telah nampak di keseriusan ummat ini.

Hari ini kita masih berfikir sedikit dan kurang berarti - namun sedikit itu adalah seekor burung yang mengambil air dari lautan untuk memadamkan api yang membakar Ibrahim as - akan hadir di setiap jiwa-jiwa yang menjerit memanggil nama-nama ALLAH - perindu kedamaian - anti kemunafikan dan bangkit dengan Ruh cinta yang segera terkristalkan!!!

Salam atas Muhammad yang besar di dada-dada Kaum Muslimin, salam atas Pecinta kaum terpinggirkan....(Habib Ali)

Jumat, 29 April 2011

Ucapan Membawa Berkah

Selamatnya manusia karena lisannya, begitulah yang disabdakan Rasululllah SAW. Lidah memang tidak bertulang, namun jika kita tidak mampu menjaganya maka malapetaka akan menimpa kita, bahkan nyawa bisa melayang karenanya.

Oleh karena itu, berucaplah dengan kata-kata yang baik kepada semua orang, anak kecil, sebaya atau orang tua, laki-laki atau perempuan, atasan atau bawahan, kawan atau musuh sekalipun, niscaya mereka akan bermurah hati akan memberikan sesuatu terbaik untuk kita.

Ucapkanlah salam, Assalamu’alaikum, selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam, selamat makan, selamat bekerja, selamat istirahat, selamat tidur dan ribuan ucapan selamat kepada semua orang, agar kita selamat.

Ucapkanlah maaf, jika kita melakukan sesuatu kesalahan atau mohon ijin akan meminta sesuatu, agar segala urusan kita lapang.

Ucapkan tolong, kalau kita minta bantuan kepada orang lain, agar kita dimudahkan setiap urusan.

Ucapkan terima kasih, jika kita menerima sesuatu atau bantuan bahkan menerima fitnahan dan ejekan atau hinaan sekalipun, agar hidup kita aman.

Mulailah dari sekarang bertutur kata dengan ucapan-ucapan yang baik dan mulia agar keberkahan turun dari langit dan keluar dari bumi meliputi dan memayungi kehidupan kita yang sangat singkat ini.

Manusia berkuasa penuh atas lisannya. Namun ketika lisannya telah berucap sesuatu, lisannyalah yang berkuasa atas manusianya.

Ucapan adalah melambangkan jiwa dari hati seseorang. maka hati-hatilah dengan ucapan kita. Ajining diri soko lathi ajining rogo soko busono. Dalam bahasa jawanya artinya perbuatan bisa dilihat dari perkatanya dan tingkah laku bisa dilihat dari pakaiannya. Semoga kita semua diberikan hati yang baik.

Begadang Bersama Iblis

Cerita ini dirangkum dari kisah seorang penyair dari Irak dalam sebuah pidatonya, bahwa sekitar awal bulan Sya'ban setiap malam dia menulis beberapa karangan prosa, terkadang ia sendiri hingga tengah malam dan tertidur dalam kehiningan malam. Hingga pada suatu malam - dari arah kegelapan datang seorang dengan wajah buruk dan unik hingga dekat dan mengagetkannya dan terjadilah dialog sbb :

Penyair (P) : Siapa kamu!!!
Iblis(I) : Diam...
P : Siapa kamu!!!
I : Bolehkah saya begadang bersamamu ? (dengan wajah hendak menunujukan sikap persahabatan)
P : Siapa kamu!!!
I : Saya adalah Iblis...

Mendengar jawaban tersebut spontan
P (sambil berdiri): Hai pergi kamu... Kutukan Allah atasmu wahai iblis pergilah.
I (wajah marah): Kenapa kamu selalu mengutuk saya, saya datang untuk kita sama-sama begadang membahas dosaku dan dosa kalian wahai manusia. Jelas aku punya dosa hanya 1, aku di perintah sujud pada Nabi Adam -- tetapi aku menolaknya - sedang kalian wahai manusia mari kita diskusikan dosa-dosa kalian
P (menyimak dan berkata): Silahkan!!!
I : - Apa yang dilakukan habil Qabil -- keduanya saling membunuh - sedang mereka bersaudara?
- Apa yang mereka lakukan terhadap Yusuf padahal itu saudaranya hingga semangat membunuhnya dalam sumur?
- Apa juga dosa Zakaria -- sehingga dibunuh?
- Lihatlah bagaimana Hindun memakan jantung Hamzah paman nabi.
- Apa yang dapat aku katakan dengan yang terjadi di Karbala' - yang membantai satu persatu keluarga Nabi, memberi anak panah pada bayi yang di gendong Al-Husein saat meminta air. Dan menempelkan ke tombok kepala-kepala keluarga suci nabi ini. Wahai manusia ini hanya sebagian kecil dari dosa-dosa manusia yang tidak seluruhnya ku sebutkan. Wahai penyair, Aku ( Iblis ) bersyukur pada Allah di jadikan sebagai Iblis bukan dijadikan salah satu dari keturunan Bani Umayyah yang tragis itu.
P (merenung dan berkata): Wahai iblis, sudahlah itu masa silam, kita sekarang hidup di tahun 2011 dimana zaman sudah berubah dan tak ada kisah-kisah itu lagi, hidup lebih toleransi dan perdamaian mulai nampak di tengah manusia dewasa ini.
I : Apa kamu bilang? apa kamu tak melihat dengan Israel mencaplok dan membantai hingga saat ini. Apa kamu tak melihat orang sholat di Masjid dibantai oleh kaum wahabi karena mereka Syiah dan dianggap musuhnya. Apa kamu tak melihat bagaimana di Irak di Aneksasi hingga saat ini menimbulkan malapetaka. Wahai manusia dengarlah, kamu ini bagaimana -- aku ini iblis dosaku hanya 1 yaitu disuruh sujud pada Adam padahal dia seorang nabi, sedang apa yang kalian lakukan hari ini? bahwa setiap saat kalian sujud dan rukuk di hadapan Amerika .. 
P (merenung terdiam) : hmmm...
I : Apa kamu tetap mau mengutuk diriku? Okelah, kutuklah saya tetapi saya mau meninggalkanmu dengan 1 pesan dan renungkanlah: "Bila kamu masih hendak mengutuk aku sebagai iblis -- hendaknya kalian mengutuk lebih dahulu diri kalian..."

Renungan bagi mereka yang membanggakan bani ummayah, dan bagi mereka yang menganggap besar Amerika.

Tampak depan dan belakang majalah SePur hasil desain sendiri...

Jam Session at Studio A, Biromaru Palu

Bersama Idhan AB di Reuni 25th SMA 1 Palu, Millenium Place Palu


Jangan Bersedih Karena Tertimpa Kesulitan!

Kesulitan-kesulitan itu, sebenarnya, akan menguatkan hati, menghapuskan dosa, menghancurkan rasa ujub, dan menguburkan rasa sombong.Kesulitan-kesulitan itu; akan meluruhkan kelalaian, menyalakan lentera dzikir, menarik empati sesama, menjadi doa yang dipanjatkan oleh orang-orang yang salih, merupakan wujud ketundukan kepada tiran, merupakan sebuah penyerahan diri kepada Dzat Yang Esa, merupakan sebuah peringatan dini, sebuah upaya untuk menghidupkan dzikir, merupakan upaya untuk menjaga hati dengan bersabar, merupakan persiapan untuk menghadap Sang Tuan, dan sebuah sentilan untuk tidak cenderung pada dunia, merasa aman dan tenang dengannya. Karena kelembutan yang tersembunyi itu jauh lebih besar, dosa yang ditutupi itu jauh lebih besar,dan kesalahan yang dimaafkan juga jauh lebih besar.